Sabtu, 05 Mei 2018

Memories

Hari ini merupakan hari dimana dia pergi meniggalkan angota keluarganya untuk selama-lamanya. Meninggalkan kenangan yang tak terlupakan bagi keluarganya. Dia adalah pelindung keluarganya. Sudah tiga tahun dia pergi, tapi kenangan tersebut masih tersimpan dihati masing-masing anggota keluarganya.

Flashback

“Papa pulang” ucap kepala keluarga tersebut
“Papa…” sambut kedua anaknya riang
“Papa membawa sesuatu untuk kalian”
“Benarkah?? Apa itu, pah? Beritahu kami” Tanya anak sulung dari keluarga tersebut yang bernama Wendy dengan semangat
“Apa Papa membawa makanan kesukaanku?” tebak si bungsu Mark
“Atau membawa mainan terbaru?” ucap Mark
“Hei?! Kenapa kamu cerewet sekali sih? Biarkan Papa memberitahu” kesal Wendy karena sang adik daritadi berbicara tanpa memberi Papanya waktu untuk memberitahu.
“Sudah sudah. Papa membawa hadiah yang tidak akan kalian duga” ucap Papa yang menambah rasa mereka untuk ingin tahu
“Apa itu? Apa itu game terbaru? Atau psp terbaru?” oceh Mark
“Pasti itu tiket konser idola-ku kan pah? Benarkan?” Tanya Wendy penasaran
“Mark.Wendy. Biarkan Papa kalian istirahat dulu. Kasian Papa kalian, baru sampai kalian sudah menanyakan banyak pertanyaan. Ayo, masuk ke kamar kalian. Bereskan tugas sekolah kalian, lalu setelah itu kalian istirahat.besok kalian sekolah kan?” ucap Mama mereka
“Iya, mah” ucap mereka berdua dengan kompak
“Tapi, Papa akan memberitahukan kami kan?” Tanya Mark yang sedaritadi sangat pensaran dengan apa yang dibawa Papanya tersebut
“Iya, Papa janji”

Keesokan siangnya, setelah mereka pulang sekolah. Mereka berdua, Wendy dan Mark segera mencari papanya untuk melanjutkan permasalahan tadi malam tentangf barang apa yang dibawa oleh papa mereka.

“Papa…” teriak mereka berdua
“Astaga! Kalian berdua baru sampai sudah teriak-teriak, bukannya ucap salam dulu” tegur mama mereka
“Maaf, mah. Kami masih sangat penasaran tentang apa yang papa bawa tadi malam” ucap Wendy sambil mencium tangan mamanya
“Yaampun kalian ini, sampai segitunya” ucap mama mereka sambil geleng-geleng kepala
“Tapi, papa ada dirumahkan mah?” Tanya Mark
“Papa sedang istirahat di kamar. Lebih baik kalian ganti baju dulu, baru kalian bicara sama Papa” perintah mama
“Siap mah” jawab mereka berdua sambil hormat kepada mama mereka

Setelah mereka berganti baju mereka segera menuju ruang kerja papa mereka. Tapi, sebelum mereka pergi ke ruang kerja papa, mereka disuruh untuk makan siang terlebih dahulu oleh mama mereka. Setelah selesai makan siang, mereka berdua pun langsung pergi ke ruang kerja papa mereka.

“Papa” panggil mereka berdua
“Kenapa anakku?” Tanya papa mereka
“Beritahu kami apa yang papa bawa kemarin” ucap Wendy
“Iya, pah. Ayo beritahu kami, kami sangat penasaran. Bahkan, tadi malam aku sampai tidak bisa tidur karena ini” jujur Mark
“Baiklah, papa akan memberitahu kalian. Sebenarnya papa pulang membawa tiket liburan ke Jepang untuk sekeluarga”ucap Papa
“Serius? Papa punya tiket liburan ke Jepang?” Tanya Mark tidak percaya
“Iya, papa serius. Minggu depan kita akan berangkat ke Jepang”
“Horeee… Kita liburan ke Jepang” teriak mereka berdua karena senang
“Sudah.., lebih baik kalian istirahat. Besok sekolah kan?”ucap mama mereka
“Siap, mah” jawab mereka berdua sambil bergaya hormat ala tentara

Hari keberangkatan
“Mark. Wendy. Ayo cepat, nanti kita tertinggal pesawat” ucap mama
“Iya mah” jawab mereka berdua
Mereka sekeluarga pun berangkat menuju bandara. Saat perjalanan, mereka terlihat gembira, karena setelah sekian lama akhirnya mereka liburan bersama. Saking senangnya, mereka tidak menyadari ada sebuah mobil truk besar melintas kencang ke arah mereka. Dan tiba-tiba

Braaaak

Mobil keluarga Wendy dan Mark terbalik karena tertabrak truk yang melaju kencang tadi. Papa, mama, dan Wendy pingsan dalam kecelakaan tersebut. Sedangkan mark masih tersadar,tapi tak lama kemudian dia pun pingsan.

Sesampainya di rumah sakit, Mark sadar. Dan dia melihat disamping kanannya ada Wendy yang luka ringan yang sama sepertinya masih belum sadar dan disamping kirinya ada mamahnya yang kepalanya diperban. Tapi, Mark bingung, dimana papahnya. Akhirnya Mark berniat untuk bertanya kepada salah satu dokter yang kebetulan lewat disitu.

“Permisi, dokter. Saya mau Tanya ruangan Bapak Jehwan Mulyadi dirawat dimana ya?” Tanya Mark
“Kamu anak dari Pak Jaehwan ya?” Tanya kembali dokter
“Iya dokter”
“Maaf sebelumnya, saya harus menyampaikan kabar duka ini. Sebenarnya dalam perjalanan ke rumah sakit beliau tidak bisa diselamatkan, karena beliau tertusuk kaca mobil yang lumayan besar dijantungnya” jelas dokter tersebut
“Itu pasti tidak mungkin, dok” jawab Wendy yang tiba-tiba ada dibelakangnya sambil menuntun mamanya
“Kami mohon maaf, bu, nak. Kami sudah berusaha yang terbaik” ucap dokter tersebut

Setelah mendengar kabar tersebut, Wendy dan mamanya histeris karena kabar duka tersebut. Sedangkan Mark, dia masih tidak percaya dengan kabar tersebut.